Universitas Syiah Kuala (USK) dengan bangga menyambut para mahasiswa dari 4 Perguruan Tinggi di Indonesia yang tergabung dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Mandiri 2024, pada Senin, 19 Agustus 2024

Program ini merupakan bagian dari inisiatif Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Sebanyak 41 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia akan menghabiskan satu semester di USK memperluas wawasan dan pengalaman akademik mereka melalui interaksi dengan dosen, mahasiswa, dan budaya setempat.

Mahasiswa yang mengikuti kegiatan PMM mandiri berasal dari Universitas Islam Indonesia sebanyak 2 orang, Universitas Negeri Riau sebanyak 4 orang, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 10 orang dan Universitas Teuku Umar sebanyak 25 orang dan didampingi oleh dosen pendamping masing-masing Perguruan Tinggi.

Rektor Universitas yang dalam kegiatan ini diwakilkan oleh Kepala Bagian Pembelajaran dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Prof Dr. Ir. Muhammad Syukri, S.Si, MT, IPM, ASEAN.Eng menyampaikan rasa bangga dan antusiasmenya terhadap program ini.

“Kami menyambut mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka dengan tangan terbuka. Ini adalah kesempatan berharga bagi kita semua untuk belajar dari satu sama lain, memperkaya pengalaman akademik, dan mempererat persatuan bangsa melalui pendidikan,” ungkapnya.

Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka di USK akan memiliki kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan akademik dan non-akademik, termasuk kuliah, penelitian, serta kegiatan ekstrakurikuler yang telah disusun untuk mendukung pembelajaran mereka.

Dengan komitmen untuk memberikan pengalaman belajar yang inklusif, USK telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan mahasiswa selama program ini berlangsung, mulai dari dukungan akademik hingga fasilitas penunjang kehidupan kampus.

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka diharapkan tidak hanya akan memperkuat kompetensi akademik mahasiswa tetapi juga memperkaya pemahaman mereka terhadap keragaman budaya di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan semangat “Merdeka Belajar” yang menekankan pentingnya kebebasan dalam belajar dan bergerak lintas budaya, daerah, dan disiplin ilmu, ujar Mujiburrahmad, SP, M.Si selaku koordinator MBKM USK.